Dan pada awalnya aku berpikir untuk meneruskan pendidikan di
daerahku alasannya adalah supaya dapat dekat dengan orang tua dan keluargaku.
Keluarga & kedua orang tuaku sendiri menyerahkan keputusannya kepadaku, terserah
mau kuliah dimana saja orang tua tetap akan mendukung apapun yang menjadi
pilihan anaknya. Karena menurutnya : “yang akan menjalaninya adalah kamu, jadi
pilihlah apa yang kamu senangi, selama masih di jalan yang benar orang tua
tetap akan mendukung. Karena jika kamu senang orang tua pun akan ikut senang”.
Ya berarti kalimat yang mengatakan, kebahagiian orang tua adalah ketika melihat
anak-anaknya bahagia, adalah benar adanya.
Aku sendiri jadi bingung mau tetap didaerahku sendiri atau
merantau?. Akupun mengadu pada Allah swt. Jalan apa yang harus ku ambil.
Setelah berpikir cukup lama akhirnya akupun memutuskan untuk merantau lagi,
pilihanku jatuh ke Jogjakarta ,dan mimpiku tidak hanya di jogja aku ingin
mencari ilmu sampai ke penjuru dunia. sekarang ini aku sedang pada proses
pendaftaran, semoga saja saya dapat diterima di universitas pilihan saya. Dan
satu hal yang membuat semakin yakin untuk merantau adalah ketika membaca sebuah
buku dan didalamnya terdapat syair karya imam syafi’i tentang merantau, berikut
syair tersebut :
Merantaulah…..
Orang berilmu
dan beradab tidak akan diam
di kampung
halaman
Tinggalkan
negerimu dan merantaulah
ke negeri orang
Merantaulah,
kau akan dapatkan pengganti
dari kerabat
dan kawan
Berlelah-lelahlah,
manisnya hidup terasa
setelah lelah
berjuang
Aku melihat air
menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir
menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang
Singa jika tak
tinggalkan sarang, tak akan
dapat mangsa
Anak panah jika
tidak tinggalkan busur, tak akan
kena sasaran
Jika matahari
diorbitnya tidak bergerak
dan terus diam
Tentu manusia
bosan padanya dan enggan
memandang
Bijih emas
bagaikan tanah biasa sebelum digali
dari tambang
Kayu gaharu tak
ubahnya seperti kayu biasa jika
didalam hutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar