Pages

Rabu, 15 Mei 2013

MERANTAU….


Sekarang ini aku sedang berusaha untuk mewujudkan mimipiku untuk dapat meneruskan pendidikanku. Ketika di bekasi aku pernah mencoba untuk ikut tes disuatu kampus swasta untuk mendapatkan beasiswa. Dan akupun berhasil untuk mendapatkan beasiswa tersebut,tapi sayang yang aku dapatkan hanya beasiswa kategori III yaitu mendapatkan beasiswa sebesar 60%  (150 juta) dari keseluruhan biaya perkuliahan dikampus tersebut sebesar 250 juta, itu artinya aku masih harus membayar biaya sebesar 100 juta yang dibagi kedalam 10 semeseter atau 10 juta/semester (1 semester = 4 bulan).  Tapi uang sebesar itu, sangatlah terlalu berat untukku. Mungkin Allah swt. belum menghendakiku untuk berkuliah di kampus tersebut, dan akupun tahu yang Allah swt. Berikan kepadaku merupakan yang terbaik untukku.

Dan pada awalnya aku berpikir untuk meneruskan pendidikan di daerahku alasannya adalah supaya dapat dekat dengan orang tua dan keluargaku. Keluarga & kedua orang tuaku sendiri menyerahkan keputusannya kepadaku, terserah mau kuliah dimana saja orang tua tetap akan mendukung apapun yang menjadi pilihan anaknya. Karena menurutnya : “yang akan menjalaninya adalah kamu, jadi pilihlah apa yang kamu senangi, selama masih di jalan yang benar orang tua tetap akan mendukung. Karena jika kamu senang orang tua pun akan ikut senang”. Ya berarti kalimat yang mengatakan, kebahagiian orang tua adalah ketika melihat anak-anaknya bahagia, adalah benar adanya.

Aku sendiri jadi bingung mau tetap didaerahku sendiri atau merantau?. Akupun mengadu pada Allah swt. Jalan apa yang harus ku ambil. Setelah berpikir cukup lama akhirnya akupun memutuskan untuk merantau lagi, pilihanku jatuh ke Jogjakarta ,dan mimpiku tidak hanya di jogja aku ingin mencari ilmu sampai ke penjuru dunia. sekarang ini aku sedang pada proses pendaftaran, semoga saja saya dapat diterima di universitas pilihan saya. Dan satu hal yang membuat semakin yakin untuk merantau adalah ketika membaca sebuah buku dan didalamnya terdapat syair karya imam syafi’i tentang merantau, berikut syair tersebut :

Merantaulah…..
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam
di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah
ke negeri orang

Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti
dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa
setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan
dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur, tak akan
kena sasaran

Jika matahari diorbitnya tidak bergerak
dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan
memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali
dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika
didalam hutan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar